Arundayataufiq --- Di tahun 80-an, ketika masih duduk di bangku SD, aku dan saudara - saudaraku selalu berlarian menyambut ayah pulang kerja dengan sepeda tuanya. Beliau muncul di tikungan area pemakaman sekira 50 m dari halaman belakang rumah. Area pemakaman yang belum diisi jenasah itu pulalah yang menjadi area bermain.

Komik Mahabarata, Baratayuda dan Pandawa Seda


Kami berempat, aku, mas Nur, Amrul dan Farid, berebut menggapai yang duluan dipegang. Apakah sepeda atau tas ayah. Satu hal yang kami tunggu - tunggu adalah apakah ayah membawa majalah atau bahkan komik. Pilihan komik adalah pilihan utama yang diharapkan.

Biasanya ayah meminjam dari bos di kantornya komik wayang RA Kosasih, mulai dari Wayang Purwa hingga Pandawa Seda. Kamipun, terutama aku dan mas Nur, akan membaca komik itu dengan antusias, terbawa dalam isi cerita dan melalang dari imajinasi wayang.

Komik wayang itu begitu membekas. Epik sejarah yang dikemas dalam fragmen gambar dengan muatan moralitas yang kental. Wayang pada dasarnya adalah diri kita.

Rasa kangen yang muncul tiba - tiba dengan suasana era 80-an di bulan lalu mendorongku untuk membeli komik wayang yang dulu pernah dibaca. Luar biasa upaya seorang ayah. Harapan tinggi supaya anak - anaknya gemar membaca mendorongnya untuk meminjam komik - komik itu ke bosnya. Karena, jika harus membeli, gajinya tidak akan cukup.

Berita Kepada Kawan

Lagu Ebiet G Ade yang akrab bagi telinga aku waktu kecil adalah "Berita Kepada Kawan". "Perjalanan ini....terasa sangat menyedihkan...dst ....coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang " Rekaman lagu - lagu Ebiet ini terasa kuat karena sering diputar, dan sambil membaca komik wayang.

Puluhan tahun kemudian, yakni saat ini,  anakku yang pertama, yakni mas Asa, usia 9 tahun, menyukai lagu Ebiet "Berita Kepada Kawan " setelah melihat di youtube. Agak lucu juga, anak seusianya menyukai lagu jadul dan bukan lagu anak - anak. Apalagi lagu Ebiet termasuk lagu yang berat syairnya. Yang pasti, melalui lagu Ebiet di Youtube itu, mas Asa menyukai hal - hal yang terlihat di video mulai dari kereta api hingga teks lagu. Dia belajar membaca.

Akhirnya....

Komik wayang yang aku baca waktu kecil menjadi salah satu jalan yang membuatku menyenangi dunia membaca. Begitupun dengan lagu - lagu Ebiet. Secara tidak langsung, syair lagu Ebiet yang tergolong berat mencipta rasa atas keindahan bahasa. Semoga, mas Asa nantinya juga menggemari kegiatan membaca.

Sayang jika kemudian keindahan dunia baca tidak dituangkan dalam bentuk tulisan. Blog ini adalah salah satu caranya.